Demensia mengacu pada kondisi yang ditandai dengan hilangnya fungsi kognitif seperti berpikir, mengingat, dan bernalar secara signifikan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari. Demensia memengaruhi kemampuan seseorang dalam menjalankan tugas sehari-hari, berinteraksi sosial, dan kemandirian.
Demensia dapat berkembang secara progresif, dimulai dari gejala ringan hingga mencapai tingkat keparahan yang memengaruhi aktivitas sehari-hari, seperti makan, berpakaian, dan mandi.
Cara Menurunkan Risiko Demensia
Demensia bisa dialami siapa saja. Penyakit ini tidak dapat dicegah dan diobati. Satu-satunya hal yang bisa dilakukan adalah menurunkan risiko demensia.
Aktif bergerak
Aktif bergerak dan berolahraga secara teratur adalah cara terbaik mengurangi risiko demensia. Aktivitas fisik juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung, sirkulasi darah, berat badan, dan kesehatan mental.
Ada dua aktivitas fisik yang bisa dipilih, yaitu aktivitas aerobik yang melibatkan kelompok otot besar dan meningkatkan denyut jantung serta pernapasan dan juga angkat beban yang memperkuat otot dan menjaga kekuatan serta kepadatan tulang.
Contoh aktivitas aerobik seperti berjalan cepat, jogging, bersepeda, berenang, aerobik air, tenis, bulu tangkis, menari, dan lain sebagainya. Sedangkan latihan beban bisa dilakukan di pusat kebugaran, push up, squats, atau penggunaan band elastis.
Baca Juga: Segala Hal Tentang Demensia, Mulai Dari Penyebab Hingga Cara Mencegahnya
Pola diet sehat
Menurut penelitian, pola makan sehat seperti kaya buah-buahan, sayuran, sereal dan rendah konsumsi daging merah serta gula dapat membantu mengurangi risiko demensia. Buah-buahan dan sayuran mengandung senyawa antioksidan dan antiinflamasi seperti vitamin C, vitamin E, betakaroten dan flavonoid yang melindungi sel-sel otak dari kerusakan oksidatif dan peradangan.
Sereal, biji-bijian, dan ikan berlemak seperti salmon, sarden, atau tuna mengandung asam lemak omega-3, yang menjadi nutrisi penting bagi kesehatan otak.
Berhenti merokok
Tidak hanya buruk bagi jantung dan paru-paru, merokok juga dikaitkan dengan peningkatan risiko dan kematian akibat demensia. Merokok dapat menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, memperburuk aliran darah ke otak, meningkatkan peradangan, dan merusak fungsi kognitif. Bahan kimia beracun dalam asap rokok, terutama nikotin dan karbon monoksida, dapat merusak struktur dan fungsi otak, serta meningkatkan risiko pembekuan darah dan penyumbatan pembuluh darah kecil yang penting bagi kesehatan otak.
Menurut penelitian, makin banyak seseorang merokok, makin tinggi risiko demensia yang dihadapi. Dalam penelitian tersebut dikatakan bahwa konsumsi rokok sebanyak 20 batang per hari berhubungan dengan peningkatan risiko demensia sebesar 34%.
Mengurangi konsumsi minuman beralkohol
Konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan otak dan risiko terkena demensia. Alkohol memiliki efek toksik pada sel-sel otak dan berbagai kondisi yang merusak otak.
Baca Juga: Inilah yang Terjadi pada Kulit Saat Anda Berhenti Merokok
Menjaga kesehatan mental
Terlibat dalam aktivitas sosial dapat membantu menjaga kesehatan mental dan merangsang pikiran yang bermanfaat bagi kesehatan otak dan mencegah perkembangan demensia. Misalnya memecahkan teka-teki, mengambil kursus, membaca buku, melakukan aktivitas seni, terlibat dalam kegiatan sosial atau klub hobi.
Penting untuk mencari aktivitas yang Anda nikmati dan yang menantang otak Anda. Dengan melakukan aktivitas ini secara teratur, Anda dapat menjaga otak Anda tetap aktif, meningkatkan kemampuan kognitif, dan mengurangi risiko demensia.
Rutin skrining kesehatan
Seiring bertambahnya usia, risiko kesehatan tertentu juga meningkat. Untuk mengurangi risiko demensia, maka Anda perlu melakukan skrining rutin.
Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store dan Play Store.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim